Destinasi pertama yang sangat layak diperhitungkan adalah The Red Sea Destination di Arab Saudi — sebuah proyek mega-wisata terpadu yang baru mulai dibuka, dengan resor mewah di pulau-pulau terpencil dan fasilitas modern yang dirancang secara futuristik. Di sana, Anda bisa menginap di vila-diatas-air atau menikmati suasana gurun yang disandingkan dengan laut biru jernih — pengalaman yang berbeda dari wisata pantai biasa.
Selanjutnya, untuk wisata petualangan dan budaya yang lebih “off-track”, pertimbangkan ke Thallay Valley di Pakistan — bagian dari rute trekking baru yang mulai dibuka untuk publik di 2025. Pengunjung bisa mendaki pegunungan, menginap di benteng kuno, dan merasakan kehidupan komunitas lokal yang selama ini terisolasi. Ini cocok bagi Anda yang mencari pengalaman berbeda jauh dari keramaian, dan siap sedikit lebih “menantang”.
Untuk pilihan yang lebih dekat dan mungkin lebih mudah dijangkau dari kawasan Asia Tenggara, kota Siem Reap di Kamboja kini tak hanya sebagai gerbang ke Angkor Wat, tetapi juga sebagai destinasi budaya dan seni yang berkembang pesat. Anda bisa memperpanjang kunjungan menjadi lima hari atau lebih, menikmati desa apung di danau Tonlé Sap, pasar malam yang hidup, serta kafe dan galeri lokal yang mulai bermunculan — kombinasi antara warisan sejarah dan kehidupan sehari-hari modern.
Akhirnya, tren wisata “malam” atau eksplorasi setelah gelap—dikenal sebagai noctourism—juga menjadi kesempatan untuk menjelajah destinasi dengan perspektif berbeda. Misalnya, memilih lokasi dengan langit gelap untuk stargazing, mengunjungi pasar malam lokal yang kurang ramai turis, atau mengikuti tur malam kota yang menyajikan sisi lain destinasi. Jika Anda ingin pengalaman unik dan tidak seperti biasanya, menggabungkan destinasi yang tadi disebut dengan elemen malam bisa jadi pilihan yang menarik.
Jika Anda tertarik, saya bisa cari 5-7 destinasi unik terbaru untuk Asia Tenggara dan Indonesia khususnya (yang mungkin belum banyak dikunjungi) lengkap dengan foto dan tips akses — mau saya cari?