Hai kalian para jomblo ngenest yang masih mencari pasangan.
kalian harus coba tradisi dari beberapa daerah ini, siapa tau jodoh kalian ada di sini loh!!
1. Sebagai bentuk keakraban muda-mudi, omed-omedan bisa jadi wadah mencari kekasih hati
Omed-omedan merupakan tradisi turun temurun yang udah mendarah daging bagi masyarakat Banjar atau kelompok warga Kaja, Desa Adat Sesetan, Denpasar Selatan, Bali. Tradisi ini dilaksanakan sehari sesudah Nyepi, yakni dua kelompok muda-mudi dipisah menjadi kelompok cowok dan cewek.
Kemudian, salah seorang di antara masing-masing kelompok diangkat dan diarak ke depan. Keduanya dipersilakan untuk saling berpelukan. Saking semangatnya, bahkan ada yang sampai berciuman, lho! Setelah itu, masing-masing kelompok harus menarik kembali anggota mereka. Jika tidak, maka keduanya akan disiram air. Emang sih, ritual ini bermanfaat untuk membangun keakraban, tapi bisa juga untuk nyari pasangan, kan? Hehe.
Kalau kamu memiliki rencana ingin mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Bali, cobalah untuk mencatat tanggal tradisi Omed Omedan ini akan diselenggarakan, ya.
2. Menyambut musim bercocok tanam, ratusan gadis desa memenuhi jalanan Lelea. Mungkin gadismu ada di antara mereka
Perayaan adat Ngarot, Indramayu
Tradisi Ngarot yang diadakan di desa Lelea, Indramayu ini memang bertujuan untuk mengirimkan doa dan penyemangat sebelum musim bercocok tanam tiba. Menariknya, ratusan gadis-gadis desa ini didandani dengan cantik, mengenakan rangkaian bunga sebagai hiasan di kepala dan melakukan pawai keliling desa.
Walaupun identik dengan para gadis yang turut dalam tradisi tersebut, akan tetapi para bujang di desa ini juga turun ke jalan untuk melakukan pawai. Kesempatan nggak sih buat nyari jodoh?
3. Malam Maulid Nabi, kesempatan buat nyari pendamping hidup di Banyuwangi
Nah, kalau kamu benar-benar niat mencari jodoh, Banyuwangi punya tradisinya jiuga kok! Gredoan adalah sebuah tradisi masyarakat Using untuk mencari jodoh terutama di wilayah Kecamatan Kabat dan Kecamatan Rogojampi. Biasanya tradisi ini dilakukan pada malam Maulid Nabi.
Gadis, perjaka, janda, duda, semuanya diperbolehkan loh ikut tradisi mencari jodoh ini. Caranya pun unik! Cowok yang ngincer ceweknya, akan diberi kesempatan harus masukin lidi lewat dinding bambu rumah si cewek. Kalau lidinya dipatahin, berarti dia mau berkenalan. Meski terkesan jadul, tapi tradisi ini patut dipuji karna cara pendekatannya yang sopan. Mau coba?
4. Meski saat terang bulan kamu nggak bisa jaring ikan, tapi kamu punya kesempatan buat jaring pasangan
Kenalan dulu yuk, siapa tau jodoh
Desa Parean Girang, Indramayu merupakan salah satu desa yang masih menjalankan tradisi turun temurun, yakni menjemput atau menjaring jodoh. Pasar jodoh atau budaya Jaringan adalah sebuah acara atau kegiatan yang bertujuan untuk menjaring jodoh. Dahulu, tradisi ini selalu diselenggarakan saat terang bulan musim panas, karena para pemuda yang mayoritas bekerja sebagai nelayan tidak berlayar untuk menangkap ikan.
Jadilah mereka “nangkepin” atau “njaring” gadis desa. Para pemuda ini biasanya menggunakan kain sarung dan si gadis menggunakan kain rajutan sendiri. Setelah gadis “terjaring”, mereka diantar pulang dan dari sanalah dimulainya perkenalan antara si pemuda dan keluarga si gadis. Jika penjajakan berhasil, mereka bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya seperti lamaran dan berakhir di pelaminan. Wah, romantis ya!
5. Adu kekuatan di Barempuk nggak masalah, asalkan dia mau menikah
Barempuk, Adu Otot untuk membuktikan kekuatan
Barempuk atau juga dikenal dengan permainan baranak bawi merupakan sebuah tradisi yang biasa mempertunjukkan dua orang pria sedang beradu kekuatan di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Barempuk biasanya dilakukan saat musim panen berlangsung dan para petani sedang memanen padi di sawah. Dengan bulir padi di kepalan tangan, mereka hanya boleh saling memukul. Nggak boleh gigit-gigitan, ya.
Karena bukan termasuk perkelahian dan sebagai ajang yang menggembirakan, tradisi ini juga nggak jarang dijadiin ajang oleh para pria buat menarik perhatian si gadis impian. Pemuda yang ingin membuktikan kejantanannya, maka bisa mengikuti tradisi ini di arena adu kekuatan.
Mau mendapatkan pria asal Sumbawa, NTB? Coba saja kunjungi berbagai tempat tersembunyi di Sumbawa terlebih dahulu, ya.